Mungkin pelarianku kemarin merupakan jalan terbaik untukku dapat menemukan arti keberadaankku yang sebenarnya...
namun kudapati kenyataan di waktu kesendirianku bahwa kau hanya mendesakku dan menekanku terus...
tahukah kau teman....bahwa seorang teman harus menerima keberadaan serta kekurangan temannya tanpa merasa dirugikan sedikitpun...
tak sedikitpun kau mengerti diriku saat diriku menghadapi masalah, saat diriku merasa kalut, saat diriku kehilangan arah dan membuuthkan penopang....
namun yang terjadi kebalikannya, kau menghancurkan sisa pertahanan diriku...
Jika sudah seperti ini, apa yang harus aku lakukan?